Review Film Hear Me
Film Taiwan yang bagus dan masih inget sampe sekarang paling ya You are the Apple of my Eyes, selebihnya saya gak terlalu sering hunting film-film Taiwan, lebih sering film jepang siih. Tapi berhubung ada salah seorang ukhti-ukhti men”donor”kan beberapa filmnya maka sayang dong kalo gak diliat.
Salah satu film yang disumbangin waktu itu adalh Hear Me. dari judulnya kayanya simpel banget tapi ternyata ceritanya iyyuuuuh banget. Romantis bangetlah. apalagi ngeliat Ivy Chen main di film ini bening banget, aktingnya juga oke punya, emosional banget pas liat aktingnya di film ini. Yang mau liat monggo dicari direntalan Studio*one jalan Gejayan kalo di jogja sih (malah promo.hahahaha) atau yang mau download monggo udah betebaran link nya di jagad internet.
soal review, kita lihat ulasan dari bang fardiyadi berikut gaisss :
Profil Film
- Judul : Hear Me (Ting Shuo)
- Direktor : Fenfen Cheng
- Produser : Peggy Chiao
- Durasi : 109 Menit
- Bahasa : Mandarin
- Asal Negara : Taiwan
- Genre : Drama, Romance, Slice of Life
Sinopsis Film
Film ini menceritakan
tentang kisah drama romantis antara seorang pria dan dua saudara yang
merupakan seorang tuna rungu, cerita berawal ketika Tian-kuo sang tokoh
utama pria yang bekerja pada restoran keluarganaya sebagai penjual dan
pengantar makanan katering bertemu dengan Yang Yang sang tokoh utama
wanita. mereka bertemu di sebuah kolam renang saat Tian-kuo mengantar
makanan katering pesanan Xiao Peng yang merupakan kakak wanita dari Yang
Yang sekaligus merupakan seorang perenang andal, sama seperti 2 tokoh
utama Xiao Peng juga merupakan seorang tuna rungu.
tentang kisah drama romantis antara seorang pria dan dua saudara yang
merupakan seorang tuna rungu, cerita berawal ketika Tian-kuo sang tokoh
utama pria yang bekerja pada restoran keluarganaya sebagai penjual dan
pengantar makanan katering bertemu dengan Yang Yang sang tokoh utama
wanita. mereka bertemu di sebuah kolam renang saat Tian-kuo mengantar
makanan katering pesanan Xiao Peng yang merupakan kakak wanita dari Yang
Yang sekaligus merupakan seorang perenang andal, sama seperti 2 tokoh
utama Xiao Peng juga merupakan seorang tuna rungu.
Yang Yang dan kakaknya
Xiao Peng hanya dapat berkomunikasi dengan menggunakan bahasa isyarat,
mereka berusaha keras dalam menjalani hidup. Yang Yang sangat giat
bekerja, dia ingin sekali membantu kakaknya untuk menjadikan mimpi
kakaknya untuk menjadi seorang atlit renang terwujud. setiap hari
sebelum pergi berkerja dia selalu datang ke kolam renang untuk
menyemangati kakaknya.
Xiao Peng hanya dapat berkomunikasi dengan menggunakan bahasa isyarat,
mereka berusaha keras dalam menjalani hidup. Yang Yang sangat giat
bekerja, dia ingin sekali membantu kakaknya untuk menjadikan mimpi
kakaknya untuk menjadi seorang atlit renang terwujud. setiap hari
sebelum pergi berkerja dia selalu datang ke kolam renang untuk
menyemangati kakaknya.
Walaupun Tian-kuo
merupakan orang yang normal, tapi dia sangat ahli dalam menggunakan
bahasa isyarat. dia menggunakan kemampuannya itu untuk berkomunikasi
dengan para pelanggannya yang merupakan seorang tuna rungu. karena
keahliannya itu lah dia dapat dengan mudah berkomunikasi dengan Yang
Yang, dengan berjalannya waktu dan karena sering bertemu mereka berdua
akhirnya semakin akrab dan dekat. tetapi karena Tian-kuo belum pernah
sekalipun berbicara didepan Yang Yang karena Tian-kuo hanya dan sering
menggunakaan bahasa isyarat, sehingga Yang Yang menganggap Tian-kuo
merupan seorang tuna rungu juga.
merupakan orang yang normal, tapi dia sangat ahli dalam menggunakan
bahasa isyarat. dia menggunakan kemampuannya itu untuk berkomunikasi
dengan para pelanggannya yang merupakan seorang tuna rungu. karena
keahliannya itu lah dia dapat dengan mudah berkomunikasi dengan Yang
Yang, dengan berjalannya waktu dan karena sering bertemu mereka berdua
akhirnya semakin akrab dan dekat. tetapi karena Tian-kuo belum pernah
sekalipun berbicara didepan Yang Yang karena Tian-kuo hanya dan sering
menggunakaan bahasa isyarat, sehingga Yang Yang menganggap Tian-kuo
merupan seorang tuna rungu juga.
disinilah masalah cinta
mereka dimulai, karena Yang Yang tidak tahu bahwa Tian-kuo merupakan
orang normal, maka Yang Yang menganggap kekurangan mereka merupakan
hambatan besar dalam hubungan cinta mereka. kemudian Yang Yang mulai
menghindar dari Yian-kuo. bukan hanya itu masalah yang dihadapi Yang
Yang, dia juga merasa sedih dan prihatin karena kakanya tidak terpilih
untuk mengikuti olimpiade yang merupakan cita-cita kakanya itu. karena
hal itulah jarak antara kakak-beradik itu mulai renggang tapi dengan
berjalannya waktu masalah diantara dua saudara itupun mulai menghilang,
sehingga hanya satu masalah yang dihadapi Yang Yang.
mereka dimulai, karena Yang Yang tidak tahu bahwa Tian-kuo merupakan
orang normal, maka Yang Yang menganggap kekurangan mereka merupakan
hambatan besar dalam hubungan cinta mereka. kemudian Yang Yang mulai
menghindar dari Yian-kuo. bukan hanya itu masalah yang dihadapi Yang
Yang, dia juga merasa sedih dan prihatin karena kakanya tidak terpilih
untuk mengikuti olimpiade yang merupakan cita-cita kakanya itu. karena
hal itulah jarak antara kakak-beradik itu mulai renggang tapi dengan
berjalannya waktu masalah diantara dua saudara itupun mulai menghilang,
sehingga hanya satu masalah yang dihadapi Yang Yang.
Suatu ketika dimalam hari
Yang Yang sedang duduk dipinggir kolam renang, kemudian tanpa
diketahuinya Tian-kuo datang dan duduk dubelakangnya. lalu Tian-kuo
melakukan monolog antara dirinya dan Yang Yang dan menyatakan cintanya pada Yang Yang, dia melakukan hal itu karena Tian-kuo tahu bahwa Yang Yang merupakan seorang tuna rungu yang tidak bisa mendengar.
Yang Yang sedang duduk dipinggir kolam renang, kemudian tanpa
diketahuinya Tian-kuo datang dan duduk dubelakangnya. lalu Tian-kuo
melakukan monolog antara dirinya dan Yang Yang dan menyatakan cintanya pada Yang Yang, dia melakukan hal itu karena Tian-kuo tahu bahwa Yang Yang merupakan seorang tuna rungu yang tidak bisa mendengar.
keesokan harinya Tian-kuo mengajak Yang Yang kerumahnya untuk bertemu dengan orang tuanya. tujuan awal mereka adalah untuk memberikan pekerjaan pada Yang
Yang, tapi ternyata karena hal konyol kedua orang tua Tian-kuo.
pertemuan itu menjadi sebuah lamaran pernikahan. Tian-kuo pun panik
karena walaupun Yang
Yang tidak bisa mendengar pembicaraan mereka, dia tetap bisa membaca
tulisan yang ditulis oleh orang yua Tian-kuo yang berisikan “jadi,
maukan kamu menikahi dia?”. setelah perdebatan kecil antara Tian-kuo dan
kedua orang tuanya karena hal yang memalukan ini, tiba-tiba tanpa
diduga Yang Yang mengatakan sebuah kata “aku mau”. karena hal itu
Tian-kuo dan orang tuanya kaget karena tidak mengetahui bahwa Yang Yang merupakan orang normal yang bisa bicara dan mendengar.
Yang, tapi ternyata karena hal konyol kedua orang tua Tian-kuo.
pertemuan itu menjadi sebuah lamaran pernikahan. Tian-kuo pun panik
karena walaupun Yang
Yang tidak bisa mendengar pembicaraan mereka, dia tetap bisa membaca
tulisan yang ditulis oleh orang yua Tian-kuo yang berisikan “jadi,
maukan kamu menikahi dia?”. setelah perdebatan kecil antara Tian-kuo dan
kedua orang tuanya karena hal yang memalukan ini, tiba-tiba tanpa
diduga Yang Yang mengatakan sebuah kata “aku mau”. karena hal itu
Tian-kuo dan orang tuanya kaget karena tidak mengetahui bahwa Yang Yang merupakan orang normal yang bisa bicara dan mendengar.
jadi selama ini mereka salah paham, Tian-kuo menganggap Yang Yang merupakan seorang tuna rungu dan begitupun Yang Yang menganggap Tian-kuo merupakan seorang tuna rungu.
Pemain
Nama : Ivy Chen
Nama Peran : Yang Yang
Tanggal Lahir : 12 November 1982
Tempat Lahir : Taiwan
Tinggi Badan : 163 cm
Golongan Darah : O
Nama : Eddie Peng
Nama Peran : Tian-Kuo
Tanggal Lahir : 24 Maret 1982
Tempat Lahir : Taiwan
Nama : Yanxi Chen
Nama Peran : Xiao Peng
Tanggal Lahir : 31 Mei 1983
Tempat Lahir : Taiwan
Tinggi Badan