-
Yang Tepat; Bukan Siapa Cepat Atau Lambat
“Katakanlah (Muhammad) kepada hamba-hamba-Ku yang telah beriman, ‘Hendaklah mereka melaksanakan shalat, menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan secara sembunyi atau terang-terangan sebelum datang hari, ketika tidak ada lagi jual beli dan persahabatan’.” (Qs. Ibrahim 31) Sebuah Awal Ada yang sedang merangkai mimpi, ada yang sedang memperjuangkan mimpi, dan atau.. ada juga yang sedang menyerah, karena merasa bermimpi terlalu tinggi. Ada. Bagi mereka yang merangkai mimpi, layaknya seorang pelukis yang diberi kanvas, seperti penulis yang diberi pena dan lembar agar terisi. Gambar dan tulisannya adalah perjuangan, cat dan tintanya ialah fasilitas-fasilitas yang Allah berikan. Akan tetapi, ada saat-saat dimana sebelum memulai semuanya menjadi begitu berat. Tentang kegagalan, tentang resiko yang sama besar…
-
Menikah dan Berpuasa
Entah kenapa pengen sekali me-reblog tulisan ini, sebagai pengingat diri… Sekitar tujuh tahun yang lalu, ketika hendak menikah, saya mendatangi guru saya untuk meminta nasihat tentang pernikahan. Sebagai seorang laki-laki, ada sejumlah kebimbangan dalam hati saya. Di satu sisi, saya ingin segera menikah karena saya merasa sudah menemukan ‘jodoh’ saya. Di sisi lain, saya masih merasa belum mampu menjalani pernikahan tersebut—terkait kesiapan mental, kesiapan batin, terlebih kesiapan materi karena barangkali kelak saya yang akan memegang tanggung jawab finansial lebih besar dalam rumah tangga. “Kalau kamu belum mampu menikah, berpuasalah!” Kalimat itulah yang pertama kali diucapkan guru saya setelah saya menceritakan semuanya. Dingin dan datar. Rasanya saya ingin bertanya, apakah puasa…
-
Tuhan Rapopo
Aku: Tuhan… Tuhan: Ya? Aku: Aku hari ini sedih. Tuhan: Aku tau. Aku: Aku mau curhat. Tuhan: Aku lagi dengerin kamu. Aku: Ah, tapi palingan akhirannya Tuhan cuma bilang, “Nggak usah khawatir. Semuanya nanti akan baik-baik aja.” Iya kan? Tuhan: Iya. Aku: Nggak punya jawaban lain apa, Tuhan? Tuhan: Nggak. Aku: Ah, Tuhan nggak kreatif! Tuhan: Bukannya nggak kreatif, tapi memang semuanya akan baik-baik aja. Percaya nggak sama Aku? Aku: Percaya sih… Eh, tapi, Tuhan, menurut Tuhan mendingan curhat sama Tuhan apa curhat di blog? Tuhan: Aku juga baca kok blog kamu. Aku: Oya? Tuhan: Tuh kan! Gimana semuanya akan baik-baik aja kalo kamu nggak percayaan? Aku: Tuhan marah? Tuhan:…
-
Angkat Ransel Mu, Ayo Traveling :)
hai gais..?? pada sibuk apa nih? Bingung mau ngapain? Yuk cek tempat-tempat disekitar kita yang bisa jadi objek traveling. Traveling itu asik loh, banyak ilmu yang bisa didapet, banyak kenalan, sodara baru dan yang pasti namanya traveling gak harus mahal walaupun tetep kalo mau traveling kamu awesome harus pinter-pinter ngatur budget. Nah beberapa waktu yang lalu aku dapet artikel menark dari Hipwee tentang hal-hal yang hanya kamu dapetin ketika kamu angkat ranselmu dan mulai bepergian, melihat dunia. Langsung aja deh cekidott..
===================000======================================= Perjalanan kerap dianggap sebagai proses untuk menemukan diri sendiri. Lewat perjalanan, seseorang tidak hanya menambah pengetahuannya mengenai tempat-tempat baru, melainkan juga membuka tabir diri yang belum diketahui…
-
But You Didn’t
Endingnya… T.T Sesekali bercerita lewat gambar..source
-
Kontemplasi Rindu …
Edisi mellow mode on… Ada yang tau Fiersha besari.. pertama kali saya tau tentang dia via souncloud, yang aku tau lagu-lagu unik, easy listening dan dia bisa maen gitar sendiri..he.hee Ternyata belakangan (via twitter) saya tau dia juga puitis, banyak kutipan-kutipan dari bung FB yang bikin galau.. puisi akhir tahun ini bener-bener minta direblog..tentang kontemplasi rindu.. ===================== Kontemplasi Rindu ===================== Masihkah kau memandang langit dan menatap bintang yang sama denganku? Aku masih Masihkah kau terdiam beberapa detik ketika tak sengaja mendengar lagu kita? Aku masih Masihkah kau terbangun di tengah malam dan merasakan ada yang hilang? Aku masih Masihkah kau mencoba untuk membunuh benih yang ada di dalam hatimu? Aku…
-
Incomplete –Love poem
I want, A gentle touch without guilt, A soothing voice in my ears, A sweet medicine of laughter, A soft pressure on my shoulder, The coolness of my eyes, A blessing from above, A pair of wings like a dove, I want, The other half of me. “And among His signs is that He created for you from yourselves mates that you may find tranquility in them; and He placed between you affection and mercy. Indeed in that are signs for a people who give thought.” (al-Quran, Surah ar-Ruum, Ayat 21) –Aiman Azlan
-
Karena Apa?
Kira-kira apa yang membuatmu cinta? Aku penasaran ingin tahu. Aku tidak baik, menurutku sih. Aku bulat, kata orang banyak begitu. Legam. Tidak lebih menarik dengan orang lain di luar sana. Aku tidak suka memakai pakaian terkini. Aku ya seperti ini. Aku berantakan. Kira-kira apa yang membuatmu cinta? Aku tidak suka membaca buku seperti kamu. Aku juga tidak suka melakukan perjalanan menyeramkan. Bagiku naik gunung itu menyeramkan, asal kau tahu. Meski aku ingin sekali tahu bagaimana rasanya. Aku selalu membayangkan bagaimana repotnya buang air di alam terbuka. Tidak mandi pula. Kira-kira apa yang membuatmu cinta? Almamater sekolahku pun tidak setinggi kamu. Dibandingkan, almamaterku hanyalah butiran debu. Tidak dikenal di nasional, apalagi…
-
Anak Laki-laki dan Anak Perempuan
Nih Kalo si ayah bisa deket sama anaknya bukan cuma sebagai ayah, tapi sebagai temen, pasti asik tuhh.. *mupeng >__< Anak Perempuan : Yah yah, cowok disana ganteng yah, soleh gak ya? Ayah : Wah, kamu mau, kalau mau ayah mintain nih. Anak Perempuan : Enak aja. Dilain Waktu. Anak Laki-laki : Yah, arah jam 9 yah, cantik banget yah. Ayah : Mana-mana? Yang mana? Anak Laki-laki : Itu yah, yang pake kerudung hijau tosca. Ayah: Wah iya cantik banget. Diwaktu yang lain. Anak Perempuan : Yah, jalan yuk. Bosen nih di rumah. Ayah : Yuk, mau kemana? Ajak Ibu nggak? Anak Perempuan : Berdua aja yah, sekalian mau curhat…
-
Tik tok Tik…
Tik Tok Tik… “Kamu tahu di balik detik itu ada harapku yang menunggu harapmu?” “Bisa jadi harap kita sama. Mungkin ini yang membuat lidah kita kelu.” I dalam kesunyian begini mutlak. antara kita yang saling diam. entah karena segan atau sudah terlalu banyak yang kita ceritakan. sesungguhnya Dia telah menciptakan sesuatu bukan tanpa tujuan. begitupun serangkaian pertemuan. ada yang mengharapkan seseorang datang, kemudian seseorang itu mengharapkan seseorang yang lain. ada yang ingin sekali datang, namun hujan mengguyur habis semua kemungkinan. II pernah ada hari ketika kita sibuk mencari alamat bulan, karena bulan satu-satunya saksi sewaktu kita mencicip dosa. lalu akhirnya kita tersesat di rimba gelap. bukan karena Dia mengusir…