Dikatakan atau tidak Dikatakan, itu Tetap Cinta
Dalam beberapa episode kedepan akan ada sajak-sajak dari buku Tere-Liye yang berjudul “kumpulan sajak” yang akan saya re-post melalui blog ini. Secara buku tersebut yang tidak setebal buku-buku TL lainnya namun harganya tak mau kalah dengan para pendahulunya #fiuh. So, bagi yang ingin menikmati sajak-sajak Tere-Liye bisa cek label “sajak” melalui tautan sebalah kanan blog ini.
“Dikatakan atau tidak dikatakan, itu tetap Cinta”
Judul buku ini waktu pertama kali lihat di Jogja Book Fair beberapa waktu lalu yang kemudian memutuskan untuk memboyongnya ke rumah untuk disatukan bersama koleksi TL-ku yang lain. Buku ini sempat bikin heboh dunia persilatan, #eh maksudnya dunia pendidikan dalam skala kelas yang saya ampu, karena ada seorang murid yang saya beri hadiah buku ini ketika ia ulang tahun, tahun lalu.
Beberapa orang menghadiahkan bunga untuk pasangannya, supaya pasangan tersebut merasa bahagia akan semerbak wanginya, padahal semua tau, harum bunga hanya sesaat saja kemudian hilang, layu lalu dibuang. Beberapa orang memberikan coklat kepada Sayangnya padahal semua tahu makanan akan hilang dalam sekejap apalagi coklat yang bakal membuat kalian semakin lebar.. hiiiii
Tapi hanya beberapa orang yang memutuskan menghadiahkan buku, buku itu selalu abadi, tak rusak kecuali ia dibiarkan rusak oleh si pemegang buku yang tandanya ia memang tak mengharapkan buku tersebut. Tapi melalui buku, sepenggal katanya mengahadirkan berjuta makna, semerbak wangi bunga dapat muncul tiba-tiba ketika membaca sebuah buku yang disenangi, manisnya coklat akan terasa ketika sampai pada halaman-halaman keajaiban sebuah cinta yang diceritakan melalui buku. itu salah satu alasan aku menghadiahkan buku –kala itu. Alasan lainnya supaya kamu tidak lupa aku.
Maka dikatakan atau tidak dikatan kusebut itu cinta.
Kalaupun dia tidak tahu kita menyukainya
Kalaupun dia tidak tahu kita merindukannya
Kalaupun dia tidak tahu kita menghabiskan waktu memikirkannya
Maka itu tetap cinta. Tidak berkurang sesenti pun perasaan tersebut.
Justru dengan ngotot ingin bilang, ingin pacaran, ingin aneh-aneh,
Perasaan itu tiba-tiba bermetaforsis menjadi egoisme
dan sebatas keinginan yang tidak terkendali saja.
Bersabar dan diam lebih baik.
Jika memang jodoh akan terbuka sendiri jalan terbaiknya.
Jika tidak, akan digantikan dengan orang yang lebih baik.
“Dikatakan atau tidak dikatakan, itu tetap cinta” ||
Tere Liye
![]() |
src |