Diary,  Kuliah

Kemalasan yang (akhirnya) Dibayar Mahal

Pernah merasa menyesal atas kemalasan yang dilakukan oleh diri sendiri? Saya sedang. Secara, gara-gara malas ngerampungin revisi selama satu minggu harus saya bayar dengan harga tujuh ratus ribu rupiah,, – buat bayar SPP red
Mulai semester sepuluh ini sudah ada perjanjian tidak tertulis bahwa tidak ada lagi yang akan menanggung biaya kuliah selain saya sendiri. Ketika sebelumnya selama bertahun-tahun sekolah difasilitasi oleh orang tua, baru kerasa bener akhir-akhir ini beratnya ngeluarin uang sepuluh ribuan dari tabungan karena tau ngumpulin receh itu butuh perjuangan yang enggak ringan.
Tapi saya memantapkan hati mulai tahun ini, awal tahun ini, pengeluaran selama sisa masa studi akan ditanggung pribadi. Salah satu cara saya untuk bertanggung jawab atas diri sendiri. Dan hari ini ketika bayar spp di semester sepuluh kerasa banget mahal dan beratnya ngeluarin uang tujuh ratus ribu. Biasanya ngeluarin uang 3,5 juta tiap semester ngerasa enteng-enteng aja karena yang bayarin ortu, tapi sekarang dengan pemasukan sekitar 100-200 per minggunya mulai dah tuh, beraatttt ngeluarin duit kalo gak kefefet.
Gak ada pilihan lain selain segera ngerampungin masa studi secepatnya kemudian berusaha semaksimal mungkin mencari pemasukan sebesar-besarnya, eh salah ya? Seberkah-berkahnya, besar juga ding.. ahh gimana sih.. au ahh gelapp.. 
Ada satu kata-kata dari dosen favorit; bapak Rahmat Nur Cahyo, walaupun gak pernah di-ajar sama beliau karena beliau ngajar di fakultas tetangga- fakultas bahasa, beliau bilang, “gak masalah dan bukan suatu hal yang buruk suatu langkah mundur yang kamu ambil, JIKAAA..” iya belum selesai, masih ada jikanya, “Jika, yang jadi tujuan adalah mengambil ancang-ancang untuk melompat lebih jauh dan lebih tinggi dari langkah-langkah sebelumnya” ougghh… mantab pak, 4 tahun saya masih inget banget kata-kata motivasi itu. Dan saya meyakinkan diri bahwa setelah ini gak akan ada jalan lambat apalagi jalan ditempat, semua adalah tentang percepatan, mengejar ketertinggalan dari rekan-rekan yang sudah mengepak sayap ke punjuru negeri, saya pun akan mengejar. Bismillah.. Man Jadda Wa Jadda.
We will see it..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *