Belajar dari Rumput
Banyak dari kita sering bermimpi tumbuh dan menjadi pepohonan besar. Tapi sedikit dari kita yang menyadari bahwa pun menjadi rumput adalah takdir yang sempurna dari Sang Maha Sempurna, Kreator alam terbaik yang tak akan pernah salah menentukan takdir. Dari rumput kita belajar, menetapi kesyukuran akan membawa hidup kita pada kedamaian. Selamat bersyukur.
============================================================
Source |
Kita kan belajar menjadi rerumputan. Percayakah kita bahwa setiap ciptaan-Nya tidak ada yang sia-sia. Bila kita mau belajar, kita akan tahu betapa menakjubkannya membaca alam semesta. Lebih dari sekedar membaca buku-buku. Sebab kita bisa membaca kalimat-kalimat Allah disetiap hal yang diciptakan-Nya.Setiap hari kita bertemu rumput. Dimana-mana ada rumput. Kita mengabaikannya. Apa yang kita bisa pelajari bila kita terus menerus mengabaikannya.Orang-orang yang kuat dan teguh itu seperti rerumputan. Meski kecil, dia bisa menjaga tanah tidak lembek. Meski rendah, tapi akarnya jauh lebih kuat daripada pohon-pohon tinggi. Lihat saja ketika badai besar. Sementara pohon-pohon besar tumbang, rumput tidak kemana-kemana.Dia rendah, rela diinjak-injak untuk memberikan jalan bagi orang-orang lain. Rumput adalah gambaran orang-orang yang rendah hati. Meski ia tidak dipedulikan, keberadaannya sangat penting.Dia tumbuh dimana-mana. Mengisi celah-celah kosong di muka bumi ini. Menumbuhinya dan menjaga tanahnya. Menguatkan posisinya. Menjadikan padang yang luas nampak segar dan tidak tandus.Kita bisa belajar tentang kerendahan hati, tentang keteguhan diri, tentang memahami arti. Tidak mengapa di dunia ini kita tidak dipandang oleh manusia yang lain. Tapi keberadaan kita dan peran kita harus kita sadari betul. Bahwa menjadi rumput pun bukan sebuah kesia-sian.Rumput tahan menahan terpaan angin. Tahan menghadapi cuaca kering, bilapun dia gersang. Esok hujan turun, dia akan kembali tumbuh. Tahan pada air yang banyak, dia tetap berada pada tempatnya.Mampukah kita memiliki ketahanan hati yang seperti demikian. Kita selalu ingin tumbuh tinggi. Kalau bisa mencapai langit. Sementara esok angin kencang sedikit, kita susah payang menahan diri agar tidak jatuh.Hari ini kita belajar tentang peran. Bahwa memahami peran hidup kita dengan baik, akan membuat kita paham. Bahwa kita diciptakan sama sekali bukan sebuah kebetulan, apalagi kesia-siaan.Dan aku ingin menjadi seperti rerumputan.6 Ramadhan 1435H | (c)kurniawangunadi