story

Cerpen : Mencintai Harus Memiliki

Seorang pemuda tanggung yang menelan mentah-mentah peribahasa lama tentang cinta sedang duduk di tepi sungai hendak bunuh diri. Bukan nyawanya yang hendak dihilangkan, tapi perasaannya.
Bagaimana tidak, seorang jelita yang tinggal di sebuah rumah merah jambu ditepian kota, dekat pasar buah, depan sebuah taman bunga. Kemarin sore diambil paksa dari hidupnya. Hendak kawin.
Pada sangkanya dia akan berjodoh, mengkhayalkan masa depan yang indah bersamanya, melewati malam yang penuh kesepian tidak lagi seorang diri, menikmati teh di teras rumah ada teman berbicara, atau sekedar menemani menikmati hidup yang cukup membosankan ini. Sayang sekali, sangkaannya ternyata seperti kita mengkonsumsi MSG setiap hari, begitu nikmat tapi berujung sakit yang menyakitkan.
Mencintai itu harus memiliki bukan, memiliki keberanian paling tidak. Keberanian untuk kehilangan ataupun untuk tanggungjawab ketika memiliki.
Ia teringat pesan ibundanya yang telah lalu.
“Dalam hidup ini,banyak sekali terdapat kesempatan,sayangnya tidak semua orang berani mengambilnya.Kamu harus menjadi seseorang yang berani anakku, jika kamu mencintai seseorang,kamu harus memilikinya”
“Tidak semuanya begitu, Ibunda”
“Iya , tapi kamu harus mengambil kesempatannya, atau kamu akan kehilangan sesuatu yang amat berharga”
Rupanya aku tidak memiliki keberanian, aku tidak bisa memiliki. Bukan karena aku takut, aku sendiri tidak memiliki diri ku sendiri secara utuh, bagaimana mungkin aku bisa memiliki orang lain.
“Kamu harus memiliki dirimu sendiri,menjadi dirimu secara utuh. Kamu tidak akan bisa memiliki orang lain untuk menjadi bagian dari dirimu jika kamu tidak memiliki dirimu sendiri sebelumnya”
Ibundanya melanjutkan.
“Kamu harus memiliki ini” (sambil menunjuk dada)
“Cinta itu harus memiliki anakku, dia tidak bisa hidup hanya dengan dirinya sendiri. Dan agar ia bertahan selamannya menjadi milikmu, kamu harus mengambilnya dengan cara yang terbaik”


Src

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *