Refleksi

Jika Manusia Tahu Kapan Dia Mati

Bayangkan,seandainya sejak lahir kita telah ditetapkan bahwa kita akan mati tanggal sekian bulan sekian tahun sekian berdasarkan analisis sel dan berbagai hal.

Dan yang kita anggap seandainya itu ternyata benar-benar kenyataan.Ayahku akan meninggal sekitar 4 tahun 4 bulan 23 hari lagi. Ibuku 3 tahun 2 bulan 10 hari lagi. Aku ? aku masih 20 tahun 9 bulan 3 hari.

Sejak awal ayah tahu bahwa ibu akan meninggal lebih dulu selang setahun kemudian ia akan menyusulnya.

Kini manusia merancang masa depannya secara wajar, orang yang jahat akan merencanakan menjadi orang baik di sekitar 2 atau 1 tahun menjelang mati.

Kebanyakan seperti itu.Pada zaman itu semua penyakit telah ditemukan obatnya , kecelakaan lalu lintas 0% sebab seluruh sistem transportasi diatur oleh satu sistem tunggal.

Orang mati karena hal wajar , biasanya karena tua.

Kejahatan diganjar dengan penjara seumur hidup, itu sama saja hukuman mati yang paling meyedihkan,menunggu mati dibalik jeruji.Tidak ada hukuman mati di tiang gantungan,semua itu demi menghormati kematian,katanya.

Sejak itu kematian pun menjadi komoditas, penelitiann ilmu pengetahun selalu berupaya memperpanjang usia hidup seseorang. Riset besar-besaran diadakan diberbagai negara.

Aku masih memiliki waktu 20 tahun , rasa-rasanya cukup memuakan jika aku harus tinggal diantara orang orang yang mengejar panjang umur. Ulang tahun disini dirayakan sangat pilu,itu sama saja mengitung mundur kematian bukan ? Seluruh yang hadir mengucapkan belasungkawa atas berkurangnya umur.

Kematian dirayakan seperti kelahiran.

Kelahiran selalu dinanti dengan kecemasan, bayangkan ,temanku divonis akan mati pada usia 13 tahun karena ada sel yang rusak dan memungkinkan merusak seluruh jaringan tubuhnya.Kerusakan sel tidak ada obatnya karena itu dianggap sebagai sebab alamiah kematian.

Kini dia ada waktu 7 hari sebelum mati. Aneh sekali rasanya ,aku tidak bisa membayangkan bagaimana keruh suasana hatinya,ia tahu kapan ia mati.Dan ia bersiap-siap hanya dengan menatap rembulan setiap malam.

Aku pernah bertanya sesekali , bagaimana perasaanya

“Aku seperti singgah sebentar disini,aku hanya bersiap-siap dijemput untuk hidup yang sesungguhnya”

“Kamu percaya ada kehidupan setelah kematian ini?”

“Aku tidak tahu,tapi akhir-akhir ini aku merasakannya,sekarang aku yakin dunia yang sedang kita tinggali ini hanya tempat singgah,sementara ingatan kita dihapus lagi ketika kita lahir didunia yang baru,sama halnya seperti bayi-bayi yang baru saja lahir,sebelum lahir,mungkin dia ada di dunia yang lain”

“Kamu baik-baik saja”

“Aku hanya takut kita berpisah,setelah perpisahan ini,mungkin juga dikehidupan setelahnya kita tidak lagi bertemu”

source : http://goo.gl/gac0B

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *