Pendidikan,  Traveling

Traveling and Teaching @1000_gurujogja di SD Maarif Plampang Kokap Kulonprogo

Bulan lalu tim @1000_gurujogja baru saja melaksanakan TnT pertama dengan sistem open rekruitmen volunteer, jadi relawan yang ikut dalam kegiatan ini di seleksi dari orang-orang yang mendaftar diluar tim inti 1000_gurujogja.
Plampang, salah satu tempat di Kokap, Kulonprogo,yang akses jalannya menuju kesana ekstrim banget, nanjak terus sampe bus yang kami tumpangi koplingnya sampe rusak dan beberapa baut ada yang terlepas, horor banget yaks. Dan ternyata ditempat yang se terpencil itu ada pemukiman bahkan sekolah, tempat dimana anak-anak disana belajar dengan semangat. Beberapa anak ada yang berjalan lebih dari 2 kilo setiap harinya dan jangan tanya mereka definisi jauh atau dekat, karena sudah tidak relevan lagi dengan kata jauh-dekat yang dimiliki orang-orang yang tinggal dikota. Ketika anak disana bilang rumahnya “cuma disitu” maka yang dimaksud bisa jadi harus naik turun 2 bukit yang bisa memakan waktu 1 jam sendiri untuk sampai kesana.
Rencananya saya bakalan mengadakan eksperiman sains untuk kelas yang saya masuki, tapi karena beberapa hari sebelumnya saya masih di Lampung jadi lesson plan dikelas yang saya masuki sudah di susun oleh kak Andien yaitu membuat wayang dan menyanyikan lagu nasional. Jumlah murid SD Maarif Plampang ini sedikit sekali, dari kelas 1 sampai kelas 6 jumlah sekitar 35 anak, ada kelas yang hanya disekat oleh triplek dalam rangka efisiensi tempat belajar. Disitu kadang saya merasa miris, ada anak-anak yang tinggal gak jauh dari tempat kita tinggal, yang untuk menuju sekolah butuh banyak perjuangan, pun ketika sampai di sekolah, fasilitas yang ada di sekolah juga ala kadarnya. Tapi yang bikin terharu adalah guru-guru disana tetep semangat, setia aja mengajar disana, anak-anaknya apalagi, raut mukanya bahagia semua, belum tercemar oleh gadget kaya anak-anak di perkotaan.
Bermain dan bermain…
Saya masuk di kelas 5 dengan jumlah siswa berjumlah 6 orang dan tim inti dari 1000_gurujogja juga berjumlah 6 orang, so udah kaya home schooling aja ya, 1 orang 1 guru. Hhehe hal itu terjadi karena kelas 1 dan 2 sudah dipulangkan terlebih dahulu dan kakak-kakak guru yang mengajar dikelas 1 dan 2 disebar dikelas lain yaitu kelas 3 sampai kelas 6. Ada satu yang unik dari kelas yang masuki, ketika anak lain saya tanya cita-citanya ada yang menjadi dokter, guru, bahkan ustad, maka Dhani cita-citanya gak muluk-muluk, ingin menjadi tukang kayu, semua kakak guru terdiam termasuk saya karena baru kali itu mendengar cita-cita macam tukang kayu, setelah beberapa saat saya langsung reflek mengajak semua tepuk tangan takut membuat Dhani kecewa karena cita-citanya. Usut-usut punya usut, ternyata ayah Dhani adalah seorang tukang kayu, dan di mata Dhani, pekerjaan ayahnya adalah pekerjaan luar biasa dibanding pilot ataupun polisi. Dari saya sekali lagi sadar bahwa peran ayah sangat penting bagi si anak, anak akan meniru apapun yang dilakukan oleh seorang ayah entah baik atau buruk sekalipun. Beruntunglah para ayah yang sudah menjadi teladan baik buat anak-anaknya. Semoga kelak sayapun iya.
Gallery  of TnT Maarif Plampang
Mari mengajar… 😀

The beautifull of sharing

1000_guru

Sama ibu dan bapak guru yang ramah banget…

Kyaaaaa…

Tas baru….

Biar sehat, pagi senam dulu kakak-kakak 😀

Ba…..

Mau berbagi aja butuh perjuangan lho sob
Kak Ririn lagi galau nunggu bang heri :p

Photo sama bu Dokter

Imut gak sob,, asal kalian tau aja, mamanya lebih imut lagi 😀 😀
We love.. We care.. We Share…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *