Berdiri di Tahta Tertinggi Tanah Sunda
Assalamualaikum..
Hai hai gimana kabar? Mugi-mugi do sehat yo..
Tim Pendakian Ciremai .. :)))
Nah kali ini aku mau share sedikit pengalaman mendaki gunung ciremai melalui jalur Linggarjati dengan segala pernak-pernik pelajaran yang semoga bisa dipetik.
Perjalananku kali ini dimulai dari jogja menuju cirebon menggunakan kereta progo. Salah satu kebiasan (buruk) yang udah aku pelihara dari dulu yaitu dateng selalu mepet dengan waktu berangkat, walhasil walau telat cuma lima menit, itu kereta udah liau alias ditinggal pergi gitu aja sama kereta dan rombongan pendakian, untung tiket rombongan gak jadi dipegang sama aku,,gak kebayang dah jadinya..hahaha.
Pulangnya, giliran pas balik ke jogja naek kereta yang sama yaitu progo, keretanya telat 75 menit si statsiunnya cuma minta maap sekali. Duh nasib penumpang,..
“Bukan mimpi namanya kalo belum diperjuangkan udah nyerah” -@arifyogaID 12-4-14
Tiket kereta baru udah ditangan, dengan kelas yang sama tapi harga yang lebih mahal 3x lipat. #henggapapah..DEMI MIMPI..!!!
Nah ketika udah sampe cirebon, sebenernya agak bingung juga antara milih jalur pendakian Apuy atau Linggarjati. Secara Apuy itu jalur pendakiannya lebih pendek, sekitar 2/3 nya Linggarjati. Sementara Linggarjati trek-nya panjang banget. Bayangkan kalian harus mulai pendakian dari ketinggian 600 mdpl untuk menuju puncak 3078 mdpl. Bandingin sama merbabu yang mendaki ke puncak dengan ketinggian 3425mdpl tapi dimulai dari ketinggian 2200an mdpl. Jauh banget kan?
Base Camp Linggarjati 600mdpl :((
Tapi ya dengan pertimbangan kemudahan akses jalan menuju ke base camp pendakian akhirnya kami memilih jalur Linggarjati daripada Apuy yang harus memutar selama +/- 2 jam perjalanan dari kota cirebon..
Karena jangan lupa solat itu lebih cool daripada sekedar jangan lupa makan :))
So, buat yang mau mendaki via linggarjati harap diperhatiin lagi bekal
logistik dan fisiknya. Karena banyak pendaki lain ternyata udah prepare
logistik untuk dua malam perjalanan sementara persiapan logistik tim
kami cuma cukup untuk semalam. Jadi mau gak mau dalam semalam harus udah
sampai di puncak ciremai dengan nyisain 2 botol aqua untuk turun.
logistik dan fisiknya. Karena banyak pendaki lain ternyata udah prepare
logistik untuk dua malam perjalanan sementara persiapan logistik tim
kami cuma cukup untuk semalam. Jadi mau gak mau dalam semalam harus udah
sampai di puncak ciremai dengan nyisain 2 botol aqua untuk turun.
Perjalan pendakian alhamdulillah sesuai rencana, kami mulai mendaki dari base camp post pertama jam 11.30 WIB dan sampe di pos Batu Lingga jam 19.00 WIB. Berhubung di Batu Lingga udah penuh oleh 3 tenda maka kami mau gak mau harus mendaki lebih keatas dan alhamdulillah gk sampe 15 menit mendaki udah dapet tanah lapang untuk mendirikan dua buah tenda. Nah catatan buat yang pengen mendaki, hampir disetiap pos di jalur pendakian ini bisa digunakan untuk mendirikan tenda karena berbentuk tanah lapang yang bisa diisi 2-3 tenda kecuali pos Bapa Tere dan satu pos trakhir sebelum puncak not rekomended buat nge-camp yaitu Pangasinan yang rawan badai. Buat yang merasa fisiknya masih oke dan cuaca mendukung mending ditargetin nge-camp di pos Sangga Buana I atau II karena perjalanan dari pos Batu Lingga sampe kepuncak masih sekitar 3 jam.
Total perjalanan kami untuk sampe dipuncak memakan waktu hampir 10 jam. Dan turun menghabiskan waktu sekitar 5 jam. Jangan bayangkan perjalanan turun akan lebih mudah dari pendakian karena turun via jalur linggarjati ini juga butuh kehati-hatian ekstra karena disepanjang jalur pendakian yang rawan longsor.
Nih pos-pos yang bakal kalian lewatin kalo mendaki lewat jalur linggarjati.
Pukul 21.00 kita sepakat untuk istirahat ditengah hujan yang masih terus membasahi tenda untuk besoknya bangun pagi-pagi banget malanjutkan perjalanan. Alhamdulillah walaupun hujan gak sampe tembus ke tenda soalnya kita mendirikan tenda tepat dibawah rerimbunan pohon, jadi tidurpun bisa nyenyak walo gak ada yang ngerondain tenda..hehhee
Jam 2 pagi salah satu temen udah bangun dan bikin air panas untuk ngopi dan bikin mie instan. Setelah merasa cukup mengisi tenaga akhirnya kami melanjutkan perjalanan dari Batu Lingga pukul 4 pagi. Alhamdulillah cuaca cerah walaupun dinginnya pagi itu tetep buat napas kembang kempis. Tapi gara-gara hujan semalam dinginnya malah gak begitu banget-banget dibandingkan dinginya waktu musim kemarau.
Pukul 5 pagi kami melaksanakan solat subuh berjamaah di tanah lapang sekitar Sangga Buana I. Banyak orang bilang ciremai itu gunung yang penuh mistis. Tapi menurut kami kalo niat kita lurus dan tetep jaga sikap selama mendaki insyaaLLoh gak bakalan ada yang macem-macem deh. Kalo dari cerita tetangga yang udah mendaki ciremai sebelumnya via linggarjati juga mereka sewaktu malam ngakunya tenda mereka dilemparin pasir. Tapi sewaktu kami mendaki siang dan malam alhamdulillah gak ada hal-hal aneh yang nyamperin.. hehehe
Sampai di pos terakhir, Pangasinan kami istirahat sejenak untuk ngisi tenaga. Beberapa saat kemudian ada rombongan sekitar 6 orang yang turun dari arah puncak. Ketika kami tanya udah muncak ternyata mereka jawab belum. Mereka gak berani melanjutkan karena yakin bakalan ada badai. Secara di pos Pangasinan itu anginnya udah kenceng banget sob, langit mendung dan ada awan begini. Gimana gak horor coba. Padahal puncak tinggal 1 jam lagi.. #duuh
No editing at all
Akhirnya setelah berembug sekitar 10 menit tim kami mutusin untuk lanjut sampe ke puncak. Dan bener, selama pendakian ke puncak dari pos terakhir tadi anginnya kenceng banget. Kita sampe harus lewat jalur air yang tingginya sekitar 1 meter untuk berlindung dari terpaan angin. Tapi kita gak mau nyerah karena belum tentu ada waktu lagi untuk melakukan pendakian kaya gini.
Daaan… Tepat pukul 7.00 pagi kita sampe di puncak gunung Ciremai. Alhamdulillah, perjuangan terberat dari semua pendakian yang pernah saya lakukan sepertinya. Lebih dari 10 jam kaki ini berjalan dan akhirnya bisa berdiri di tahta tertinggi tanah sunda.
Mendaki gunung itu hampir sama seperti perjalanan menggapai mimpi. Mimpi kita entah apapun itu kalo cuma ditulis, dikhayalin, pasti gak akan bisa sampai (tercapai). Tapi ketika kita mulai melakukan langkah pertama, maka hal-hal kecil akan kita lalui kemudian puncak akan mendekat dan kita akan sampai. So, Let’s do it NOW : )))
Ciremai on Gallery .. taken by me :))
Aku dan ketua pendakian, Abdul Aji .. Kimia R 2010
Finally We there.. #LaskarKupingDuren
Speachless,, Teuku Zulfahmi, P.Kim R 2010
Sesukses apapun pencapaian kita, yakin deh kalo itu bukan semata-mata atas kerja upaya kita sendiri. Ada Doa dibalik setiap sujud orang tua – orang tua kita, ada uluran tangan sahabat-sahabat disaat masa sulit dan ridho aLloh pastinya.. ahh speachless lagi.. :’)
Merasa bangga iya. Merasa takut pasti. Merasa kecil emang. [at] Bibir kawah Puncak Ciremai. #3065mdpl The highest mountain of sundanese land.
Epic moment.. ever after.. on the top of mt. Ciremai.. #3078mdpl
Breathless .. 3078mdpl .. Puncak Kawah Ciremai. Tahta Tertinggi Tanah Sunda :))
See you on my next expedition guys.. :))