Diary,  Love

Keliatan Kian Dekat Padahal Menjauh

Kalian tau apa yang sebenernya aku takutin ketika sesuatu yang sebenernya di inginkan itu mendekat? sesuatu yang kalian inginkan sejak dahulu cuma impian menjadi kenyataan. Bahkan berharap lebih ketika kenyataan-kenyataan itu terjadi. Kalian tau apa yang paling ditakuti dari semua harap-harap itu?

Hilang, Lepas dan tak tergapai lagi.

Di balik semua ini aku cuma takut kalo ini, perjalanan ini adalah awal dari kejelasan. Kejelasan sekaligus jawaban dari doa-doa. Semua cuma bayangan keindahan yang sekejap akan segera sirna. Kalian pasti pernah ngeliat lilin yang akan mati pasti sinarnya akan terang benderang bukan? Semua orang bahagia ketika peroleh cahaya yang tak seperti biasa. Tapi sejenak kemudian ianya redup. Batang kain hitam yang tadinya kokoh kini rapuh, lunglai menunggu mati. 
Begitu juga aku kini. Aku sebenarnya takut. Takut apabila sinar terang kali ini justru pertanda kejelasan akan akhir dari sebuah perjalanan cahaya selama ini. Semoga bukan, pun seandainya lilin itu akan mati ketika masanya habis, aku akan mencoba membentuk lilin yang baru dari lilin yang telah meleleh tanpa harus membeli lilin yang baru. 
Aku hendak meminta maaf atas perilaku, tapi tak layak lah jika maaf ini tertuju padamu. Karena bukan padamu aku melakukan kesalahan, tapi pada diriku sendiri yang akan menuai akibat kelak. Maaf.. for the 4th Oct boy.. semoga bisa jadi pribadi lebih baik setelah ini.

#Menatap mimpi masa depan. Tepat setahun dari sekarang, menulis untuk blog ini dinegeri orang. (lagi). amiinn…amiinn..ya Raobbal alamin..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *