story

Dua belas hari #7

Dua belas hari. bagian tujuh.
Kinsia Eyusa Merry

Jil, hari ini seharusnya perfect.

Eh, sebentar. Rumor soal beasiswa ke jepang itu sungguhan?

DAN KAU TIDAK BILANG-BILANG AKU? Teman macam apa, cih -,-

Selamat yaaaa! Aku kan sudah bilang, kau memang cocok jadi penerus naruto. Rambut sudah kuning, mata sudah sipit, suka pakai baju warna oren terang, dan punya pacar yang mirip sakura —baca: galak— 😛

Pokoknya harus makan-makan. Kami tunggu. Err, maksudku, aku tunggu!

Back to the topic.

Jadi, what can ruin an almost perfect day?

Aku dan Alyo, sepulang dari Bandung, mendapat inspirasi untuk menanami halaman belakang rumahnya yang terbengkalai. Kata Ibu, tanaman yang akan berguna di masa depan, adalah yang tergolong dalam kategori tanaman obat. Ingat tidak, jaman SD kita diajarkan soal apotek hidup? haha. Konsepnya yaa, kira-kira seperti itu.

Dasar kami berdua buta samasekali soal agro-agro begini, kami main tanam saja. Asal ada bibit, plus sedikit petunjuk dari internet. Bagian tersulit adalah mencabuti rumput liar yang sudah gimbal dan kusut masai. Walhasil, insyaALLAH kami akan panen bawang merah, tomat, dan cabe merah dua bulan lagi, lalu diikuti kencur, jahe, lengkuas, dan temulawak yang makan waktu 8-9 bulan! Yehe! Doakanlah agar kami diberi ketukan hati untuk menyiram setiap hari.

Menjelang siang, kami kelaparan. Yang tersisa di kulkas hanya seikat kangkung dan telur ayam. Berbekal usaha keras, jadilah cah kangkung istimewa (judul doang biar keren, bumbu semata-mata saus tiram belaka), dan telur orak-arik. Benar kata orang. Rasa lapar membuat semua makanan menjadi berharga. Alhamdulillah 😀

Selesai makan dan istirahat siang, Alyo mengajakku rekreasi ke pasar tradisional. Disuruhnya aku bawa kamera, dan uang receh sebanyak-banyaknya. Anak itu memang tidak mudah ditebak. Untuk apa siang terik “rekreasi” ke pasar?

Di pasar, Alyo langsung bergerak menghampiri tukang mainan keliling. Mataku berbinar melihat mainan penguin menaiki tangga-tangga. Kami asik reminiscing our childhood memories sekitar setengah jam, lalu Alyo membeli seperangkat mainan three in one; halma, monopoli, dan ular tangga.

Destinasi berikutnya adalah kios buah segar. Akhirnya aku tahu something personal tentang Alyo. Dia penggila melon! Sekali beli sampai 3 buah, yang besar-besar, tidak muat di kulkas, dan terpaksa dibelah bagi enam.

Dan malam itu, rencananya, sehabis sholat maghrib, kami akan main-main di pasar malam keliling. Mungkin, naik bianglala. Mungkin, main lempar kaleng berhadiah. Mungkin, makan permen kapas. Mungkin, seperti filem hari untuk amanda.

Sayangnya, sesuatu berjalan di luar rencana. Sehabis maghrib Alyo keluar kamar dengan muka ceria, masih menggenggam telepon pintarnya, dan membual,

“Kaliin! Besok saya ke Bali ya!”

“Hah? Kemana?”

“Bali!”

“Ngapain?”

“Temen saya pas undergraduate, Chae Rin, bikin konser mini di Bali. Dia ngundang saya dan udah booking-in tiket segala! Pokoknya saya tinggal berangkat”.

“Kapan?”

“Besok. Tadi kan udah bilang, besok”

“Spesifiknya?”

“Besok jam enam pagi”

Chae rin pastilah sosok gadis korea mungil dengan paras barbie dan postur sonyeoshidae. Dengan keahlian tambahan bermain piano dan mencipta musik, menapak kesuksesan karir, dan adalah bukan masalah besar baginya membayarkan tiket dan penginapan “mantan” teman kuliahnya, di Bali.

“Jadi malam ini gimana?”, aku baru sadar bahwa rencana pasar malam akan buyar.

“Yah, maaf ya. Saya harus packing dan siap-siap. Konsernya besok malam, dan dia minta kami stay 3 hari, sekalian jalan-jalan dan jadi penerjemah gratisan, haha”.

“Kami?”

“Yang diundang kan bukan saya doang. Ada alif, marco, sama silla”.

“Ohh, oke. Selamat liburan!”

“Eh, satu lagi”.

“Ya?”

“Boleh kan, besok subuh ikut nganterin saya ke bandara? Supaya pulangnya mobil kamu yang bawa”.

Aku mengangguk. Lemah.

A perfect day was not meant to be today.

PS: Sekarang aku paham kenapa wanita punya “insting menjaga” yang besar.

Karena kami, punya rasa memiliki yang sama besarnya.

Kalin, galau, tengah malam main monopoli sendirian.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *