Explore Bromo on #Voluntourism #BookForMountain
Oke gaiss kali ini saya mau melanjutkan cerita tentang voluntourism by BFM Community beberapa waktu yang lalu, cerita sebelumnya bisa kamu baca DISINI dan DISINI.
Kalo sebelumnya kita udah bahas tentang aksi sosialnya dan juga kegiatan kami bareng suku Tengger, maka selanjutnya kita akan jalan-jalan dalam makna sebenarnya.. Uyeahhh..
Destinasi pertama yang kami explore selama perjalanan voluntourism ini adalah Gunung Kidul, bukan gunung kidulnya yogyakarta lho ya, tapi gunung kidulnya gunung Bromo, saya juga baru tahu ternyata di gunung Bromo juga ada gunung kidulnya, tempat ngeliat gunung Bromo dari sudut pandang yang lain, keren, ilmu baru tuh.hehhehe
Perjalanan menuju ke gunung kidul ini tepat dimulai dari desa Ngadirejo. Yaps ketika keluar dari rumah singgah kami masing tepat berhadapan langsung dengan trek menuju gunung kidul jadi gak perlu transportasi lain menuju kesana, cumu butuh kaki yang melangkah lebih jauh dari sebelumnya, mata yang melihat… #halaahhhh
Nah perjalanan ke gunung kidul ini dipandu sama anaknya pak wul dan pak edi, yaitu si rendi dan si ika. Kurang lebih sekitar satu jam treking dengan medan menanjak akhirnya kami sampai ditempat yang namanya gunung kidul. Sayang waktu itu sepanjang jalan bahkan sampai tempat tujuan hujan terus saja datang dan kabut menghalangi pemandangan gunung bromo sore itu. Namun karena waktu tepat tanggal 2 Mei, yang bertepatan dengan hari pendidikan nasional, maka ketika sampai di gunung kidul waktu itu kami sepakat untuk melangsungkan upacara sederhana sambil menyanyikan lagu indonesia raya ditengah hujam gerimis yang belum juga reda. Beberapa dari kami merinding karena terharu, beberapa juga bilang merinding karena kedinginan..hahaha ada-ada aja, tapi moment upacara di gunung dan ditengah terpaan hujan waktu itu keren banget. Bukti bahwa kami cinta Indonesia. 😀
Next part dari perjalanan mengexplore gunung bromo adalah Penanjakan. Itu loh spot yang bisa ngeliat gugusan gunung bromo dan gunung semeru sekaligus. Keren deh pokoknya. Untuk bisa kesini kami kudu bangun jam 1 pagi, kemudian siap-siap dan langsung menuju pos penanjakan dengan menggunakan hard top (jeep) dengan jumlah tujuah buah untuk mengangkut semua peserta voluntourism waktu itu. Ternyata bukan tanpa sebab sopir hard top meminta kami bangun dini hari karena diperjalanan ternyata memang sudah ramai sekali rombongan hardtop lain yang menuju Penanjakan. Ada ratusan. Bayangkan ratusan hardtop beriringan menuju satu tempat secara bersamaan, walhasil karena tak ramainya hardtop lain, maka kami tidak bisa parkir didekat gerbang melainkan harus berjalanan beberapa saat sebelum memasuki gerbang penanjakan.
Kondisinya pagi itu di Penanjakan ramai super. Sampai gak muat menampung semua pengunjung yang datang. Maklum itu akhir pekan dari long weekend jadi mau gimana lagi, untuk dapat spot terbaik harus rela antri dalam jejalan manusia. Tapi worth it banget sob, gak sia-sia berjuang ditengah kerumunan manusia, karena pagi itu kami disuguhi pemandangan alam yang belum pernah saya lihat sebelumnya. Gugusan gunung bromo diantara gurun pasir, dan puncak mahameru yang masih kemerahan, itu kerennnn banget. Sejak subuh sampai sekitar pukul setengah tujuh, kami berdiri menikmati view dari penanjakan akhirnya bergegas untuk menuju spot selanjutnya. Gunung Bromo.
Turun dari penanjakan dengan menggunakan hardtop tersebut, kami diantar menuju kaki gunung bromo untuk selanjutnya treking (lagi) untuk melihat kawah gunung bromo dari dekat. Sama seperti di Penanjakan, untuk sampai di puncakpun kami harus antri dengan pengunjung lain melewati jalan menuju puncak.
Dann… ini kedua kalinya saya di puncak kawah bromo.. udah tau cerita pertama kali saya terdampar di kawah Bromo? Baca DISINI.
Kapan kamu kesini? Mau Sama aku? 😀 |
Karena waktu itu gerimis, maka gak lama kami di puncak akhirnya memutuskan untuk turun lagi dan bergabung bersama rombongan lain untuk menuju spot selanjutnya di sekitaran gunung bromo yang juga gak kalah terkenal. Bukit Teletubies. Kebetulan kami datang setelah musim penghujan maka bukit teletubies waktu itu tampak seperti bukit teletubies aslinya, tidak kuning tapi hijau walau ditengah hamparan sabana yang luas. I’m the lucky man, pernah merasakan indahnya Indonesia di usia segini dan dengan budget pas-pasan sambil melakukan aksi sosial bareng masyarakat sekitar, benar-benar merasa Tuhan itu Maha Baik.
Dan spot terakhir yang kami kunjungi adalah pasir berbisik, yang katanya disana kita bisa mendengar pasir seperti berbisik tapi sayangnya karena baru saja hujan selesai, pasirnya jadi padat dan jangankan berbisik, bergerak saja tidak..hehehe tapi gunung bromo tetep keren, indonesia kece deh punya objek-objek wisata begini. Dan saya merasa bangga sekaligus cinta banget sama yang namanya indonesia. Caiyyyo Indonesia.
Gallery of Bromo Trip
Panitia Voluntourism |
Ini INDONESIA MENN..!!! |
Epic! |
Aku bener-bener mau ajak kamu kesini!! |
Thiss!! |
Bukit Tabi… |
Menunggu ?? |
Panitia Cowo Voluntourism nih… |
Best moment on Bromo.. Rugi banget kalo kamu gak sampe mengeksplor indonesia.. |
Ayo kesini…. 😀 |
Dan.. ekspresi ketika akhirnya kamu memilih dia.. eaalaahhh…. hahahaha |