Books n Movies

Clash n’ Rulla

Bismillahirrohmanirrohim…
Jum’at 7 Desember 2012. Ada ilmu banyak banget yang hari ini sebenernya didapet, baik itu dari khutbahnya ustad Sathori tantang muslim yang berkewajiban memberi perhatian kepada sesama, ataupun buku-buku yang “kebetulan” (walaupun sebenernya gak percaya sama yang namanya kebetulan, tapi belum nemu kata lain di KBBI yang pas untuk situasi itu) saya dapet ditumpukan buku barunya perpustakaan masjid mujahidin.

CLASH n RULLA
Itu judul bukunya dan gak ada nama penulisnya coba,ckckck, bener-bener aneh (sesuai sama nama penerbitnya “anomali”). Buku itu mengupas berbagai penyakit yang hampir sebagian besar menghinggapi aktivis dakwah, tapi ketika baca isinya, bukan aktivis dakwah yang kena semprot sama statement penulisnya, tapi gw sendiri yang notabene gak pernah mendeklarasikan sebagai aktivis dakwah merasa “tersemprot” dengan pernyataan-pernyataan penulisnya.
Salah satu penyakit yang paling berkesan #huekk.. (penyakit kok berkesan) yaitu penyakit KUDIS. Kurang Disiplin. Datang paling lambat, pulang paling cepat. Inilah salah satu ciri orang yang akan binasa dalam arus kehidupan yang tidak mengenal belas kasihan. Kata penulisnya.
Imam syafi’i berkata, “bukan kematian yang kutakuti, tapi menyia-nyiakan waktu yang kutakuti. Karena kematian hanya memutuskanku dengan dunia. Tapi,menyia-nyiakan waktu memutuskan dengan Alloh dan surga-Nya”
Disiplin dalam penggunaan waktu perlu dan sangat-sangat perlu diperhatikan. Ingin mengetahui orang sukses dan orang gagal, lihatlah seperti apa mereka menghabiskan waktunya. Waktu yang sudah berlalu tak mungkin dapat kembali lagi. Demikian pentingnya waktu sehingga berbagai bangsa di dunia mempunyai ungkapan yang menyatakan penghargaan terhadap waktu. Orang Inggris mengatakan “waktu adalah uang”, peribahasa Arab mengatakan, “waktu adalah pedang”, dan kita orang Indonesia mengatakan “Waktu adalah karet”, jargon yang dijadikan pengangan semua warganya.

Semboyan yang cocok bagi kalian nampaknya “waktu adalah pedang”. Tapi, meskipun waktu adalah pedang, kalian tidak pernah merasakan bahawa sewaktu-waktu kalian bisa terpenggal. Masih banyak menjalani waktu tanpa rencana. Menghabiskan waktu tanpa kesadaran menciptakan sejarah. Menjalani waktu seolah kita lahir, besar, tua dan mati tanpa dituntut pertanggungjawaban. Yahh.. sejarah hanya akan mencatat dengan tinta emas, orang-orang luar biasa yang menggunakan waktunya untuk sesuatu yang berharga dan bermanfaat. Kecuali kalianpun ingin dicatat dengan tinta tinta emas sebagai orang biasa-biasa saja, tapi diukir diatas lautan, maka berubahlah dari sekarang.
Kemampuan dalam memaksa diri sendiri untuk melakukan hal-hal yang kita tahu seharusnya kita lakukan, entah kita menyukainya atau tidak. Itulah yang disebut disiplin. Jangan terlena dengan nuansa santai. Dia akan melahap waktumu tanpa kamu sadari. Diam, namun mencekam. Tenang, tapi menghanyutkan.
Perlu kamu ketahui, keteledoranmu, keleletanmu, kekurang-disiplinannya kamu, membuat orang lain menghabiskan waktu sia-sia untuk menunggu bocah tidak berguna sepertimu. Bagi sebagian orang, menunggu bukan pekerjaan yang membosankan. Tapi, aktivitas yang menghambat terlaksananya aktivitas lain. Menghancurkan agenda yang ada. Membuat kinerja orang-orang disekitar kamu tidak optimal, karena harus menutupi black hole yang kamu buat. Yang lebih parahnya, penyakit itu akan kamu tularkan kepada orang-orang yang berusaha mengatur waktunya dengan baik. Penyakit yang kamu derita ini bukan hanya mematikan kamu sendiri. Tapi juga mematikan orang-orang yang ada disekitar kamu.
Tidak ada alasan atas keterlambatan! Mencari-cari alasan atas keterlambatan, sama saja dengan memaafkan keteledoran. Semakin sering membuat alasan, berarti memupuk subur keterlambatan bin kekurang disiplinan dalam diri. Ia seperti penyakit yang mampu menghancurkan karir seseorang, ia seperti racun yang membuat seseorang terlihat kerdil, kemudian dilabeli pemalas. Layaknya sebuah penyakit paling kronis sekalipun, terlambat masih punya obat. Jika penderitanya memiliki tekad sekuat baja untuk merubahnya. Serta, mampu membagi waktu sedetail mungkin. Sehingga tidak sedetikpun terlewatkan tanpa manfaat.
Itu tulisan gimana gak mak jleb-jleb coba.? kena “Gue banget” (pinjem slogannya MTV). Yap itu semua bakal jadi mimpi buruk yang jadi kenyataan kalo gw sampe gak ngerubahnya dari sekarang.
Lebih lengkapnya gw sariin penyakit-penyakit yang ada dibuku itu dari pertama sampe yang terkair.
  1. TIPUS (Tidak Punya Selera)
  2. MUAL (Mutu amat Lemah)
  3. KUDIS (Kurang Disiplin)
  4. ASMA (Asal masuk kelas Halaqoh)
  5. KUSTA (Kurang Strategi)
  6. TBC (Tidak Bisa Computer)
  7. THE ONE (ingin jadi yang terbaik)
  8. ASAM URAT (Asal sampaikan Materi)
  9. LESU (Lemah sumber)
  10. DIARE (Dikelas anak-anak diremehkan)
  11. GINJAL (gagal, jarang aktif dan lambat)
  12. SUFI (Suka Film) #nah loh termasuk penyakit, penasaran?
  13. GHOSOB (meminjam barang orang lain dan menggunakannya tanpa ijin)
  14. TH/T (Tidak ada halaqoh/ Tidur)
  15. FB (Facebook) #nah loh lagi
  16. KRS (Kurang Syukur)
  17. NATO (Not Action, Talk Only)
  18. Aulawiyat #&$^*$*&^$@
  19. PULKAM (Pulang kampung) –__–
  20. ADF (Adab dalam Forum)
  21. Naw (perkara hati)
Penasaaran apa sebab dan cara mencegah penyakit-penyakit itu?? Or mau baca koleksi buku anomali lain yang keren-keren?
jangan lupa mampir ke perpustakaan masjid mujahidin UNY y sob, tatally free..

nb : review buku-buku anomali yang lain insyaaLloh bakal menyusul

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *