Tapak Dara sebagai Kertas Indikator Asam Basa
PEMANFAATAN EKSTRAK BUNGA TAPAK DARA DAN LIMBAH KERTAS SEBAGAI KERTAS INDIKATOR ASAM-BASA PENGGANTI KERTAS LAKMUS
RINGKASAN
Dewasa ini penggunaan indikator alami sudah sangat banyak sekali. Bahan-bahan yang digunakan dapat berupa daun,bunga,umbi dll. Seperti yang sudah dilakukan penelitian bahwa beberapa bunga seperti bunga tapak dara dapat digunakan sebagai indicator pH asam-basa yang baik hal ini ditunjukkan dengan adanya perubahan warna yang sangat tajam saat di tes dengan larutan asam dan basa dengan variasi berbagai pH mulai pH 1-12.
Dari hasil penelitian dilakukan penelitian untuk membuat indicator asam-basa berupa cairan dan kertas danan hasil dari penelitian tersebut diperoleh bahwa perubahan warna indicator cair sangat baik, sedangkan untuk indicator kertasnya perubahan warna dari setiap rentang pH belum baik masih belum jelas.
Untuk indicator kertas media kertas yang digunakan yaitu kertas Whatman 42,kertas ini memiliki pori-pori yang sangat kecil sehingga dr hasil penelitian diharapkan dapat menghasilkan kertas indicator yang baik tetapi dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Muhammad pada tahun 2007 menghasilkan kerts indicator pH asam-basa yang kurang baik karena ketajaman warna pada kerta kurang dan selain itu kertas saringnya juga mahal.Oleh karena itu diperlukan alternative media agar diperoleh kertas indicator pH asam-basa yang lebih bagus dan dapat menggantikan kertas lakmus.
Kita ketahui bahwa harga kertas lakmus itu mahal disbanding indicator alami yang lain, dan selain itu bahan untuk membuat kertas lakmus yang berupa lumut kerak, saat ini keberadaannya sudah sangat langka oleh karena itu diperlukan alternative lain untuk menggantikan kertas lakmus. Alternatifnya yaitu berupa indicator yang dibuat dari limbah kertas HVS dan ekstrak bunga tapak dara
Limbah kertas ketersediaannya sangat banyak seperti kertas limbah di foto copy-an kertas indikator asam basa tersebut akan dibuat sesuai dengan pembuatan kertas lakmus. Namun terdapat sedikit perbedaaan yaitu dari hal bahan, warna dan bahan kertas yang digunakan. Kertas indikator ini adalah warna merah untuk pH 1 dan kuning pH 12 ,warna ini disesuaikan pada perubahan warna ekstrak bunga tapak dara dalam kondisi larutan asam maupun basa. Kertas lakmus dalam pembuatannya menggunakan bahan lumut kerak, linchens (Roccella tinctoria) sedangkan kertas indikator asam basa ini menggunakan ekstrak bunga tapak dara. Bahan lainnya adalah bahan kertas, kalau kertas lakmus menggunakan bubur kayu (wood pulp) sebagai bahan kertas, maka untuk pembuatan kertas indikator asam basa ini memanfaatkan bubur limbah kertas HVS.
Bahan lainnya adalah bahan kertas, kalau kertas lakmus menggunakan bubur kayu (wood pulp) sebagai bahan kertas, maka untuk pembuatan kertas indikator asam basa ini memanfaatkan bubur limbah kertas. Penggunaan bunga tapak dara sebagai tanaman yang sanga bnayak sekali keberadaannya di indonesia dan limbah kertas menjadikan kertas indikator asam-basa ini mempunyai banyak kelebihan. Maka penting kiranya gagasan ini agar dapat memanfaatkan bunga yang sangat mudah dijumpai di indonesia dan limbah kertas. Selain itu akan dihasilkan pula kertas indikator asam-basa yang kualitasnya tidak jauh dari kertas lakmus namun jauh lebih murah. Murah karena bahannya mudah didapat serta terbuat dari limbah.
Tujuan penulisan gagasan ini yaitu: menjelaskan bahwa ekstrak bunga tapak dara dapat menggantikan bahan lumut kerak (Roccella tinctoria) dalam pembuatan kertas indikator asam-basa. Selain itu untuk mendeskripsikan bahwa kertas indikator asam-basa yang terbuat dari umbi kunyit dapat mengidentifikasi larutan bersuasana asam ataupun basa. Dan hal yang sangat penting sekali yaitu memberikan alternatif cara pembuatan kertas indikator asam-basa yang terbuat dari ekstrak bunga tapak dara dapat menggantikan peran dari kertas indikator lakmus.
Telah ada penelitian yang dilakukan oleh Muhammad,dkk,2007 bahwa, berdasar hasil penelitiannya menyatakan bahwa ” Indikator kertas dibuat dengan merendam kertas saring dalam ekstrak bunga (indikator cair) di dalam nampan. Prosedur yang dilakukan yaitu ekstrak bunga (indikator cair) dituangkan ke dalam nampan kemudian kertas saring dicelupkan dan direndam ke dalam larutan tersebut sampai semua bagian kertas saring terendam dalam larutan sehingga ekstrak bunga dapat diserap semua dalam kertas saring.“ (Muhamad,2007:19) tetapi dengan menggunakan kertas saring biayanya cukup mahal meskipun hasilnya baik, tetapi ketajaman warna kurang jelas dan kertas saringnya mahal. Dengan demikian perlu dicarikan alternatif media untuk membuat kertas indikator yang lebih baik, dan murah selain itu harganya juga tidak terlalu mahal. Dalam gagsan ini yang digunakan untuk membuat media indikator kertas yaitu limbah kertas HVS yang banyak terdapat di toko foto copy-an.
Metode penulisan yang dipakai dalam penulisan gagasan tertulis ini dilakukan dengan bebagai tahap yaitu:
Mengamati dan menganalisis permasalahan tentang pembuatan inikator asam-basa dari kunyit dengan memanfaatkan kertas HVS yang tidak dimanfatkan secara maksimal cantohnya potongan-potongan kertas HVS yang banyak terdapat di tempat foto copy-an.
Mempelajari informasi-informasi dari kajian pustaka dan bebagai hasil penelitian bahwa kunyit dapat dimanfaatkan untuk membuat indicator asam-basa dalam bentuk cair dan diperoleh dengan cara mengekstrak kunyit.
Mengumpulkan data dan informasi dari berbagai sumber, yaitu literatur pada media cetak dan elektronik serta data-data akurat yang diperoleh dari jurnal dan laporan hasil penelitian.
Merumuskan masalah tentang:
Bagaimana pengembangan pembuatan indicator pH asam-basa dengan media limbah kertas HVS.
Bagaimana penerapan indicator pH asam-basa dengan media limbah kertas HVS.
Apa keuntungan penggunaan indicator pH asam-basa dengan media limbah kertas HVS dibanding dengan indikator pH asam-basa yang berupa cairan.
Mengolah dan menganalisis permasalahan berdasarkan data dan informasi serta telaah pustaka yang telah diperoleh untuk mendapatkan jawaban dari perumusan masalah. Jawaban tersebut kami sajikan pada pembahasan karya tulis ini.
Mengambil kesimpulan sesuai dengan perumusan masalah kemudian merekomendasikan saran-saran untuk penerapan wisata virtual dalam bentuk.
Kesimpulanya yaitu ekstrak bunga tapak dara dapat digunakan untuk membuat kertas indicator asam-basa yang dapat menggantikan kertas lakmus.
Saran yang perlu yaitu mengkaji lebih mendalam agar hasil pembuatan kertas indicator asam-basa ekstrak bunga tapak dara dapat bertahan lama seperti indicator lakmus.