-
Dua belas hari #9
Dua belas hari. bagian sembilan. Kinsia Eyusa Merry Jil, i’m home! :D/ Home here means home, literally, karena sekarang aku bersama bapak dan ibu, di rumah yang sebenar-benarnya rumah. Bagaimana dengan Alyo? Tidak tahu. Mungkin dia sedang sendirian di studionya yang nyaman. Peduli amat. Oh iya. Jangan marah ya. Aku bolos kuliah minggu pertama. Dan demi pemulihan, sepertinya bolos ini akan berlanjut seminggu lagi, hihihi. Kemarin di rumah sakit terjadi huru-hara. Padahal kondisiku sudah jauh mendingan, badan sudah tidak lemas, demam yang naik turun sudah berlalu, sudah berkeringat dan sudah diizinkan makan es krim. Eh, dia muncul. Aku baru bangun tidur siang, dan taraaa, dia sudah di sofa, mengupas jeruk…
-
Dua belas hari #8
Dua belas hari. bagian delapan. Kinsia Eyusa Merry Jil, bosan Jil disini. I miss home already. Disini makanannya huek, sepanjang hari juga disetelin acara tivi yang huek. Kadang-kadang ada suster yang ekpresinya jutek huek. Kenapa kau tidak menjengukku hah? Berapa lah jauhnya Surabaya jika dibandingkan dengan kemenderitaan dan kebosanan sahabatmu ini? 🙁 *merayu* Ibu pasti sudah kasih kabar kan Jil. Tifus Jil, seperti waktu kelas tiga SMA. Aku mulai nakal, iya tau. Kau kebelet menjewerku, iya tau. Tapi sepatutnya kau menjewer Alyo, bukan aku. Malam sebelum keberangkatannya ke Bali (untuk tujuan liburan dan senang-senang), aku tidak tidur. Tidak bisa, tidak mau, tidak capek, entahlah, badanku kan memang suka sok kuat.…
-
PILIH GADIS MATEMATIS ATAU GADIS LOGIS?
Ada dua orang gadis, salah satu dari mereka cara berpikirnya MATEMATIS (M) dan yang lainnya cara berpikirnya mengandalkan LOGIKA (L) . Mereka berdua berjalan pulang melewati jalan yang gelap, dan jarak rumah mereka masih agak jauh. Setelah beberapa lama mereka berjalan… M : Apakah kamu juga memperhatikan, ada seorang pria yang sedang berjalan mengikuti kita kira-kira sejak tigapuluh delapan setengah menit yang lalu? Saya khawatir dia bermaksud jelek. L : Itu hal yang Logis. Dia ingin memperkosa kita. M : Oh tidak, dengan kecepatan berjalan kita seperti ini, dalam waktu 15 menit dia akan berhasil menangkap kita. Apa yang harus kita lakukan. L : Hanya ada 1 cara logis yg…
-
Dua belas hari #7
Dua belas hari. bagian tujuh. Kinsia Eyusa Merry Jil, hari ini seharusnya perfect. Eh, sebentar. Rumor soal beasiswa ke jepang itu sungguhan? DAN KAU TIDAK BILANG-BILANG AKU? Teman macam apa, cih -,- Selamat yaaaa! Aku kan sudah bilang, kau memang cocok jadi penerus naruto. Rambut sudah kuning, mata sudah sipit, suka pakai baju warna oren terang, dan punya pacar yang mirip sakura —baca: galak— 😛 Pokoknya harus makan-makan. Kami tunggu. Err, maksudku, aku tunggu! Back to the topic. Jadi, what can ruin an almost perfect day? Aku dan Alyo, sepulang dari Bandung, mendapat inspirasi untuk menanami halaman belakang rumahnya yang terbengkalai. Kata Ibu, tanaman yang akan berguna di masa depan,…
-
Dua belas hari #6.5
Dua belas hari. bagian enam setengah. Kinsia Eyusa Merry Jil, dengan ini aku resmikan bahwa petualangan ke karimunjawa kemarin; gagal total. Berarti terumbu karangnya juga gagal. Tiket pesawat ke semarang gagal dipesan. Penginapan gagal di book. Memang benar kata orang. Liburan dadakan dan tanpa rencana, tidak akan berhasil kalau tempat wisata yang dituju sepopuler KarimunJawa. Padahal aku sudah mengkhayalkan serunya snorkeling dan diving, lalu bermain bersama ikan nemo, bintang laut, bulu babi. Island hopping. Mabuk laut. Aroma ikan bakar segar. Hotel terapung. Berenang dan berjemur sampai punggung perih. Argjhaskdjhaksjdha. Baiklah Jil, sepertinya kami memang harus mengajakmu lain kali. Kau kan semacam, benda keramat? 😛 Sebagai penghibur hati, Alyo mengusulkan sebuah…
-
Dua belas hari #6
Dua belas hari. bagian enam. Kinsia Eyusa Merry Jil, mau tahu sifat bapak yang paling mengkhawatirkan? Sudah tahu ya? Belum kan? Belum ah? Ya anggap saja belum. Beliau suka sekali membeberkan apapun tentang aku, —kebiasaan, jajanan, tontonan, sampai kegiatan harian—, ke orang “baik” yang beliau temui di manapun. Pernah di kantor pos, seorang lelaki muda berjaket parasut membantunya memasang perangko. Bapak begitu tersentuh sampai-sampai lelaki itu dibawa ke rumah! Disuruh masuk, dihidangkan makanan. Dan waktu aku pulang kuliah, si abang-abang yang telah berjasa tersebut nyeletuk seenak perut, “Oh ini toh anaknya yang juara silat. Nggak nyangka cantik-cantik gahar, hahaha”. Jil jil, sudah menebak ya, kemana arahnya? Tentu saja. Alyo mendapat…
-
Cerpen : Aku Mencintaimu,Kamu Tidak Perlu Tahu
Aku mencintaimu dan kamu tidak perlu tahu Itulah cerita tentang Bumi,laki-laki seusia kita yang sedang diam-diam menyukai adik kelasnya.Namanya Mentari. Hampir setiap hari Bumi mencuri pandang kepada Mentari, tapi namanya saja Mentari, setiap kali berusaha melihatnya , Bumi cepat-cepat menunduk, silau. Bumi selalu merasakan kehadirannya , merasakan kehilangannya ketika malam tiba. Resah sekali laki-laki ini. Setiap hari tak pernah terlewatkan hatinya menyebut nama Mentari dan selalu lebih dari sekali , minimal 5 kali sehari.Aku yang mengenal Bumi , pernah menasihatinya , mengapa ia tak mengungkapkannya saja kepada Mentari,Bumi menolak mentah-mentah. “Kau tau kawan,seandainya aku mengungkapkannya,akan ada banyak hal yang hancur” Aku tidak mengerti,apanya yang hancur. Paling tidak aku tahu jika…
-
Dua belas hari #5
Dua belas hari. Bagian lima. Kinsia Eyusa Merry ________ Jil, kau sedang online kan? tolong kirimkan resep-resep rahasiamu, atau link untuk blog masak-memasak yang selalu kau kunjungi, atau apa saja, yang penting ada resep masakannya. ya ya? SEKARAAAAANNGGGGG. nb : ini pakai caps lock lho Jil. URGENT. ________ Hmm, Jil, aku tahu pesan tadi siang itu menyebalkan. Tapi aku punya alasan kuat kenapa bisa merengek dan mengcaps-lock sembarangan. Jadi begini. Hari ini berjalan lambat, aku dan Alyo tidak punya kegiatan, kami main suit cina, lalu diputuskan aku akan menyapu seluruh ruangan di lantai satu, dan dia di lantai dua. Lalu Alyo pergi sholat Jum’at. Nah pulangnya, dia bawa kejutan. Bunga?…
-
Dua belas hari #4
Dua belas hari. bagian empat. by : Kinsia Eyusa Merry ____ Jil, sudah tidur? Maaf baru mengabari jam segini. Hari ini menyenangkan sekali. Tapi aku benar-benar perlu tidur. Jadi ceritanya akan kubuat singkat, padat, dan mencengangkan. Catat itu, dan jangan coba-coba melompat ke paragraf terakhir. Baca saja baik-baik, mengerti? Baiklah. Kau masih ingat kan, tentang kejadian subuh pagi kemarin? Setelah menguncikan pintu, aku pergi mengambil wudhu tapi baru ingat aku sedang tidak sholat. Aku berniat tidur lagi tapi entah ada angin apa, kakiku bergerak ke arah kulkas. Kutemukan persediaan wafel beku, seplastik apel, kornet siap pakai, dan selai strawberry. Sesuatu memanggil-manggil, —seperti menyuruh— memanaskan wafel beku dan mengoleskan selai strawberry…
-
Dua Belas Hari #3
Dua belas hari. bagian tiga. Kinsia Eyusa Merry karena kami perlu waktu Jil. Kau memang benar-benar idiot. Siapa yang menyuruhmu potong rambut model begitu, hah? Jelek. Dan aku bilang jelek sambil menggeleng ekstrim. Aku senang kau dan Alyo bisa berpelukan seperti teman di resepsi tadi. Aku senang karena Bapak kelihatan sangat senang. Aku senang karena Ibu puas dengan makanan dan jasa katering yang kupilih. Dan aku senang karena akhirnya kau bertanya, “Heh, Kalin, tidak melawan Bapak lagi?” Kau tahu kan Jil. Selama dua puluh satu tahun ini, aku sudah ribuan kali menolak tawaran beliau. Mengecewakan beliau. Bahkan melarikan diri dari rumah beliau. Untuk perjodohan konyol ini, Bapak mematahkan egoku dengan…